Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

Sumber daya alam yang berlimpah dan posisi geografis yang strategis merupakan salah satu modal utama pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Akan tetapi, hingga saat ini potensi yang besar itu belum sepenuhnya bisa meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Saat ini sekitar 65% dari penduduk miskin tersebut bermukim di perdesaan. Salah satu penyebab kemiskinan di perdesaan adalah rendahnya akses terhadap pelayanan prasarana dasar, yaitu jalan dan jembatan, air minum, irigasi dan sanitasi.

Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur telah banyak diupayakan oleh pemerintah. Dengan kondisi geografis Indonesia, tentu dibutuhkan anggaran besar untuk membangun infrastruktur yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengembangkan sinergi dengan pemerintah daerah dan swasta untuk pengembangan infrastruktur. Hasilnya, dari tahun ke tahun tampak terjadi peningkatan. Di perdesaan misalnya kian banyak desa yang sudah diperbaiki akses jalan, jembatan hingga air minum.

Manfaat keberadaan infrastruktur pun sudah dirasakan, misalnya akses yang lebih mudah ke pusat kegiatan perekonomian atau peningkatan produksi pertanian sebagai dampak meningkatnya akses terhadap irigasi. Tak sedikit juga yang bisa menikmati sanitasi yang lebih baik dengan adanya penyediaan air minum dan prasarana sanitasi di lingkungan tempat tinggalnya.

Bukan hanya itu, data yang dilansir Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum atas program pembangunan infrastruktur perdesaan dalam kurun waktu 2005-2008 ternyata mampu melibatkan tenaga kerja lokal 150.000 orang pada waktu pelaksanaan program. Ini berarti sekitar 16 persen penduduk dewasa di desa terserap sebagai tenaga kerja lokal. Hanya dalam waktu tiga tahun, secara keseluruhan pembangunan infrastruktur di kawasan perdesaaan mampu menyumbang peningkatan ketrampilan dalam pembangunan infrastruktur bagi sekitar 1 juta orang. Selain itu, masyarakat telah diberdayakan dalam mengelola program pada sekitar 7.230 desa.

Jika dirunut, dampak dan manfaat keberadaan infrastruktur akan sangat panjang. Secara nyata, dalam kehidupan sehari-hari kita tak akan lepas dari adanya infrastruktur di sekitar kita. Akan tetapi, hasil dan manfaat keberadaan infrastruktur itu perlu dibarengi dengan upaya keberlanjutan program. Dalam artian, setelah infrastruktur dibangun, pertanyaannya seberapa lama kita bisa mempertahankan kualitas infrastruktur yang ada?

Partisipasi masyarakat sebagai subyek pembangunan

Pasalnya, kita bisa melihat betapa banyaknya jalan dan jembatan yang rusak karena masyarakat pengguna abai terhadap kapasitas dan teknik perawatannya. Perawatan jalan bukan semata tanggung jawab pemerintah saja. Semua pihak wajib terlibat. Pengendara dan pemilik kendaraan harus menjaga tonase kendaraan yang melintas.

Warga sekitar jalan pun bisa turut merawat jalan, misalnya dengan membersihkan saluran air di sekitar jalan agar air lancar dan tidak menggenangi badan jalan. Dengan demikian biaya pemeliharaan jalan makin murah dan alokasi dana yang ada bisa dipergunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur lain agar lebih merata.

Bayangkan jika semua itu dilakukan secara berkelompok, tentu akan lebih ringan. Sebagaimana pernah dilakukan oleh masyarakat melalui kegiatan pembangunan infrastruktur secara swadaya, melalui skema PNPM Mandiri atau program pemberdayaan lainnya.

Pembangunan infrastruktur bukan hanya penting untuk menggerakkan ekonomi daerah dan nasional, tapi juga meningkatkan pelayanan dan mewujudkan keadilan bagi masyarakat. Di titik inilah dibutuhkan saling pengertian dan saling pemahaman untuk menjalankan peran masing-masing.

Pemerintah sadar bahwa program pemberdayaan memerlukan perhatian dan pola penanganan tersendiri karena terkait dengan pendidikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah mengajak dan mendorong masyarakat agar belajar dan berdaya menentukan kebutuhannya sendiri serta menyusun program sendiri. Setelah itu masyarakat mampu melaksanakan dan mengelola infrastruktur yang dibangun oleh mereka sendiri.

Di sisi lain, partisipasi masyarakat sebagai subyek pembangunan sangat penting. Dengan sumber daya yang dimilikinya, masyarakat di beberapa daerah pesisir mampu secara mandiri membangun dermaga untuk keperluan mereka sendiri. Sederhana, tapi sangat berguna. Ini merupakan contoh yang sangat baik dan bantuan cukup besar bagi pemerintah dan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan. Apalagi jika prakarsa, inisiatif, dan partisipasi aktif masyarakat itu dikembangkan pula dalam memelihara sarana yang telah dibangun.

Semua bermula dari kepedulian. Peduli untuk mengelola dan memelihara sarana dan prasarana yang telah terbangun. Pada tahap berikutnya adalah mendorong masyarakat agar lebih mandiri dan meningkatkan peran para pihak, baik pemerintah daerah dan swasta untuk bekerja sama dalam membangun dan merawat setiap infrastruktur yang ada. Jika kita peduli, pasti bisa.

 

Pembangunan Infrastruktur Pedesaan

You May Also Like

About the Author: Kanalinformasi

Cuma berbagi informasi dan pengetahuan dari berbagai sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *